Bekam Menurut Medis dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Tubuh
Manfaat BekamBekam menurut medis - Para pakar medis terheran-heran ketika mendengar apa yang disampaikan Al-Alamah Muhammad Amin Saikhu yang melakukan penelitian tentang Bekam atau hijamah. “Rahasia mekanisme kesembuhan al-hijamah atau bekam pada tubuh terletak dari darah kotor yang menghambat perannya dalam melaksanakan tugas-tugasnya secara sempurna sehingga membuat tubuh itu menjadi sasaran empuk berbagai macam penyakit”.
Bekam Menurut Medis dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Tubuh
Untuk mengungkap makna ungkapan diatas (membersihkan tubuh dari darah kotor), sekelompok pakar laboratorium melakukan penelitian terhadap darah yang keluar karena hijamah atau bekam yaitu dari bagian pundak dan punggung atas. Mereka membandingkan dengan darah alami dari pembuluh darah. Beberapa orang yang menjalani hijamah atau bekam sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar agar diketahui bagaimana hasil tes antara keduanya. Dari pengujian dan tes ini dapat disimpulkan hasilnya sebagai berikut:
- Darah hijamah atau bekam meghimpun satu sepersepuluh kadar sel dalam darah alami, itu terjadi dalam kondisi tes tanpa pengecualian.
Tentu saja hal ini sangat mencengangkan para dokter dan pakar medis, karena bagaimana mungkin darah dapat keluar tanpa sel darah putih, hal ini menunjukan bahwa hijamah atau bekam dapat menjaga unsur organ imunity dan bekerja untuk menguatkannya. - Pada puncak sel darah merah, maka semua sel darah putih memiliki bentuk yang ganjil, artinya ia tidak mampu melaksanakan tugasnya. Dari sini tampak jelas bahwa hijamah atau bekam dapat menghilangkan sel-sel darah merah yang kotor dan darah yang tidak diinginkan keberadaannya, sehingga yang tersisa di dalam tubuh adalah sel-sel darah putih. Di satu sisi pengambilan darah secara langsung dari pembuluh darah dapat menghilangkan pembentukan darah yang bermanfaat (HDL), sementara sel-sel darah merah yang semestinya dibuang (LDL) masih tetap ada.
- Volume pengikat zat besi yang ada dalam darah hijamah atau bekam sangat tinggi (550-1100) ini menunjukan bahwa hijamah atau bekam menyisakan zat besi di dalam tubuh tanpa keluar bersama darah yang dikeluarkan karena pengobatan dengan hijamah.
Darah Hijamah :
- Darah Hijamah relatif sulit dilakukan uji lab (karena darah bekam lebih cepat mengental), tergantung alatnya. Namun kalau bisa di uji lab hasilnya cepet keluar sekitar 15 menit. Sementara darah segar sekitar 45 menit.
- Dalam istilah pembekaman tidak di kenal istilah darah kotor, jika ada yang mengental tidak boleh langsung mengambil kesimpulan apa isi yang terkandung didalam darah bekam tersebut.
- Eritrosit memiliki bentuk yang ganjil dan tidak mampu melaksanakan tugasnya. Karena itu sel-sel eritrosit yang ganjil ini akan menghilang dengan sendirinya, yang disebut dengan darah statis.
- Oksidasi tetapi terjadi, karena dalam darah ada oksigen dan terjadi imbas suhu tubuh.
- Dalam darah Hijamah juga terkandung oxydant dari sekresi kelenjar 7 jaringan atau yang mengendap di dalam tubuh, bukan hanya toxin dari kontaminan.
Tabel Hasil Penelitian Bekam
- Darah bekam mengandung sepersepuluh kadar sel darah putih (lekosit). Fakta ini menunjukan bahwa bekam tetap melindungi dan sekaligus menguatkan unsur-unsurbsistem kekebalan.
- Semua sel darah merah dalam bentuk darah bekam memiliki bentuk yang aneh, artinya sel-sel tersebut tidak mampu melakukan aktifitas, disamping menghambat sel-sel lain yang masih mudah dan aktif. Artinya yang dibuang dalam bekam hanya darah yang tidak dibutuhkan lagi.
- Kapasitas ikatan zat besi dalam darah bekam tinggi sekali. Ini menunjukan proses bekam mengeluarkan semua kotoran, sisa, endapan darah, sehingga mendorong kembali aktifnya seluruh sistem dan anggota tubuh.
Pendapat Para Pakar Medis Tentang Bekam
- Dr.Michael Rees Rach (California) “Potents guide to self care for common Ailments” (titik-titik berkhasiat sebagai panduan perawatan diri dan pengobatan penyakit umum)
- Kohler D (1990) The Connective Tissue as the Physical Medium for Conduction of Healing Energy In Cupping Method (Jaringan ikat sebagai media fisik untuk menghantarkan energi pengobatan dengan bekam)
- Thomas W. Anderson (1985) 100 Diseases Treated by Cupping Method (100 penyakit yang dapat diobati dengan bekam).
- Prof.DR.Dr.Canteil seorang dokter berkebangsaan Prancis menemukan kenyataan aneh dari kajian laboratoriumnya, bahwa darah bekam dan darah venous pada beberapa individu yang dibekam menunjukan adanya peningkatan kemampuan sel darah putih untuk memproduksi zat Interferon yaitu 10 kali lipat dari orang yang tidak melakukan pembekaman.
Interferon adalah merupakan zat protein yang diproduksi sel darah putih, ia memiliki reaksi yang kuat terhadap virus-virus yang menyerang tubuh. Zat Interferon ini biasanya digunakan dalam bentuk sintesis untuk menterapi sakit Hepatitis, Virus dan penyakit AIDS. Dengan kata lain bertambahnya interferon berarti bertambahnya kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit dan infeksi. - Dr.Kawa Kurwawa seorang dokter dari Jepang yang dalam penelitiannya telah menyimpulkan bahwa endapan-endapan darah merupakan faktor penyebab timbulnya penyakit, dan dengan berbekam dapat menyembuhkan penyakit karena bekam membersihkan endapan-endapan darah dalam tubuh.